Monday, November 2, 2009

Menipu Publik dengan Greenwashing


Tak banyak yang tahu pengertian istilah Greenwashing. Ini adalah istilah yang muncul dari awal tahun 2000-an ketika banyak perusahaan atau korporasi mulai terlibat dalam kampanye hijau.
Dalam kamus Oxford,tak ditemukan istilah tersebut karena istilah ini adalah plesetan dari istilah whitewashing yang artinya adalah tindakan untuk menyembunyikan fakta yang tak menyenangkan atau dengan istilah lain perusahaan memberi kesan pada konsumennya bahwa mereka ikut peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup.
Dr. Wonny Ahmad Ridwan, SE, MM, pemerhati lingkungan yang juga dosen lingkungan di IPB mengatakan Greenwashing yang dilakukan sebuah perusahaan adalah dalam rangka mengangkat branding mereka dengan kesan yang baik dan seolah-olah produk mereka ramah lingkungan.
“Ini adalah fenomena di masyarakat kita dimana usaha tersebut bertujuan untuk mengkomersilkan produk mereka. Padahal pada kenyataannya banyak kegiatan mereka yang tak ramah lingkungan,” ujar Wonny kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Menurutnya, calon konsumen harus di edukasi oleh berbagai pihak yang mengerti tentang Greenwashing. Misalnya, LSM pecinta lingkungan, wartawan, dan orang-orang pecinta lingkungan hidup agar tak tertipu akan buaian manis atau janji-janji palsu akan pelestarian lingkungan seperti penanaman kembali pohon lalu ditinggalkan hingga mati. Semua dilakukan agar tak terjebak dan terlena dengan hasil karya public relation (PR) yang pintar. Selain itu, tentu saja, akan tercipta ilusi atau pencitraan yang tak benar.
“Ini adalah tugas kita untuk menyuarakan apa itu Greenwashing. Kita lakukan yang kita bisa seperti saya sebagai seorang dosen dalam beberapa kesempatan mengatakan kepada mahasiswa saya untuk mengurangi konsumsi rokok karena merusak diri dan lingkungan,” ujarnya.
Namun, hal ini bukan berarti fenomena Greenwashing akan berhenti. Semua kembali lagi pada konsumen, tindakan apa yang akan mereka lakukan demi menjaga kelestarian lingkungan hidup.
“Hal terpenting adalah menjaga keseimbangan. Kita memang harus menjaga lingkungan hidup namun harus sejalan dengan ikut mengutamakan kepentingan manusia itu sendiri. Inilah keseimbangan kehidupan,” pungkasnya.Sri Wahyuni

2 comments:

Anonymous said...

Good brief and this enter helped me alot in my college assignement. Thank you as your information.

Sri Wahyuni said...

Your Welcome... ^_^ to be glad can help you.