Friday, February 5, 2010

Dasar-dasar Jurnalistik

Dasar-Dasar Jurnalistik

Oleh: Kristina Dwi Lestari

Pesatnya kemajuan media informasi dewasa ini cukup memberikan kemajuan yang signifikan. Media cetak maupun elektronik pun saling bersaing kecepatan sehingga tidak ayal bila si pemburu berita dituntut kreativitasnya dalam penyampaian informasi. Penguasaan dasar-dasar pengetahuan jurnalistik merupakan modal yang amat penting manakala kita terjun di dunia ini. Keberadaan media tidak lagi sebatas penyampai informasi yang aktual kepada masyarakat, tapi media juga mempunyai tanggung jawab yang berat dalam menampilkan fakta-fakta untuk selalu bertindak objektif dalam setiap pemberitaannya.

Apa Itu Jurnalistik?

Menurut Kris Budiman, jurnalistik (journalistiek, Belanda) bisa dibatasi secara singkat sebagai kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu. Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat. Sebelumnya, jurnalistik dalam pengertian sempit disebut juga dengan publikasi secara cetak. Dewasa ini pengertian tersebut tidak hanya sebatas melalui media cetak seperti surat kabar, majalah, dsb., namun meluas menjadi media elektronik seperti radio atau televisi. Berdasarkan media yang digunakan meliputi jurnalistik cetak (print journalism), elektronik (electronic journalism). Akhir-akhir ini juga telah berkembang jurnalistik secara tersambung (online journalism).

Jurnalistik atau jurnalisme, menurut Luwi Ishwara (2005), mempunyai ciri-ciri yang penting untuk kita perhatikan.

a. Skeptis

Skeptis adalah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah tertipu. Inti dari skeptis adalah keraguan. Media janganlah puas dengan permukaan sebuah peristiwa serta enggan untuk mengingatkan kekurangan yang ada di dalam masyarakat. Wartawan haruslah terjun ke lapangan, berjuang, serta menggali hal-hal yang eksklusif.

b. Bertindak (action)

Wartawan tidak menunggu sampai peristiwa itu muncul, tetapi ia akan mencari dan mengamati dengan ketajaman naluri seorang wartawan.

c. Berubah

Perubahan merupakan hukum utama jurnalisme. Media bukan lagi sebagai penyalur informasi, tapi fasilitator, penyaring dan pemberi makna dari sebuah informasi.

d. Seni dan Profesi

Wartawan melihat dengan mata yang segar pada setiap peristiwa untuk menangkap aspek-aspek yang unik.

e. Peran Pers

Pers sebagai pelapor, bertindak sebagai mata dan telinga publik, melaporkan peristiwa-peristiwa di luar pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa prasangka. Selain itu, pers juga harus berperan sebagai interpreter, wakil publik, peran jaga, dan pembuat kebijaksanaan serta advokasi.

Berita

Ketika membahas mengenai jurnalistik, pikiran kita tentu akan langsung tertuju pada kata "berita" atau "news". Lalu apa itu berita? Berita (news) berdasarkan batasan dari Kris Budiman adalah laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang terbaru (aktual); laporan mengenai fakta-fakta yang aktual, menarik perhatian, dinilai penting, atau luar biasa. "News" sendiri mengandung pengertian yang penting, yaitu dari kata "new" yang artinya adalah "baru". Jadi, berita harus mempunyai nilai kebaruan atau selalu mengedepankan aktualitas. Dari kata "news" sendiri, kita bisa menjabarkannya dengan "north", "east", "west", dan "south". Bahwa si pencari berita dalam mendapatkan informasi harus dari keempat sumber arah mata angin tersebut.

Selanjutnya berdasarkan jenisnya, Kris Budiman membedakannya menjadi "straight news" yang berisi laporan peristiwa politik, ekonomi, masalah sosial, dan kriminalitas, sering disebut sebagai berita keras (hard news). Sementara "straight news" tentang hal-hal semisal olahraga, kesenian, hiburan, hobi, elektronika, dsb., dikategorikan sebagai berita ringan atau lunak (soft news). Di samping itu, dikenal juga jenis berita yang dinamakan "feature" atau berita kisah. Jenis ini lebih bersifat naratif, berkisah mengenai aspek-aspek insani (human interest). Sebuah "feature" tidak terlalu terikat pada nilai-nilai berita dan faktualitas. Ada lagi yang dinamakan berita investigatif (investigative news), berupa hasil penyelidikan seorang atau satu tim wartawan secara lengkap dan mendalam dalam pelaporannya.

Nilai Berita

Sebuah berita jika disajikan haruslah memuat nilai berita di dalamnya. Nilai berita itu mencakup beberapa hal, seperti berikut.

1. Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.
2. Aktual: terbaru, belum "basi".
3. Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.
4. Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang penting/terkenal.
5. Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).

Lima nilai berita di atas menurut Kris Budiman sudah dianggap cukup dalam menyusun berita. Namun, Masri Sareb Putra dalam bukunya "Teknik Menulis Berita dan Feature", malah memberikan dua belas nilai berita dalam menulis berita (2006: 33). Dua belas hal tersebut di antaranya adalah:

1. sesuatu yang unik,
2. sesuatu yang luar biasa,
3. sesuatu yang langka,
4. sesuatu yang dialami/dilakukan/menimpa orang (tokoh) penting,
5. menyangkut keinginan publik,
6. yang tersembunyi,
7. sesuatu yang sulit untuk dimasuki,
8. sesuatu yang belum banyak/umum diketahui,
9. pemikiran dari tokoh penting,
10. komentar/ucapan dari tokoh penting,
11. kelakuan/kehidupan tokoh penting, dan
12. hal lain yang luar biasa.

Dalam kenyataannya, tidak semua nilai itu akan kita pakai dalam sebuah penulisan berita. Hal terpenting adalah adanya aktualitas dan pengedepanan objektivitas yang terlihat dalam isi tersebut.

Anatomi Berita dan Unsur-Unsur

Seperti tubuh kita, berita juga mempunyai bagian-bagian, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Judul atau kepala berita (headline).
2. Baris tanggal (dateline).
3. Teras berita (lead atau intro).
4. Tubuh berita (body).

Bagian-bagian di atas tersusun secara terpadu dalam sebuah berita. Susunan yang paling sering didengar ialah susunan piramida terbalik. Metode ini lebih menonjolkan inti berita saja. Atau dengan kata lain, lebih menekankan hal-hal yang umum dahulu baru ke hal yang khusus. Tujuannya adalah untuk memudahkan atau mempercepat pembaca dalam mengetahui apa yang diberitakan; juga untuk memudahkan para redaktur memotong bagian tidak/kurang penting yang terletak di bagian paling bawah dari tubuh berita (Budiman 2005) . Dengan selalu mengedepankan unsur-unsur yang berupa fakta di tiap bagiannya, terutama pada tubuh berita. Dengan senantiasa meminimalkan aspek nonfaktual yang pada kecenderuangan akan menjadi sebuah opini.

Untuk itu, sebuah berita harus memuat "fakta" yang di dalamnya terkandung unsur-unsur 5W + 1H. Hal ini senada dengan apa yang dimaksudkan oleh Lasswell, salah seorang pakar komunikasi (Masri Sareb 2006: 38).

1. Who - siapa yang terlibat di dalamnya?
2. What - apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
3. Where - di mana terjadinya peristiwa itu?
4. Why - mengapa peristiwa itu terjadi?
5. When - kapan terjadinya?
6. How - bagaimana terjadinya?

Tidak hanya sebatas berita, bentuk jurnalistik lain, khususnya dalam media cetak, adalah berupa opini. Bentuk opini ini dapat berupa tajuk rencana (editorial), artikel opini atau kolom (column), pojok dan surat pembaca.

Sumber Berita

Hal penting lain yang dibutuhkan dalam sebuah proses jurnalistik adalah pada sumber berita. Ada beberapa petunjuk yang dapat membantu pengumpulan informasi, sebagaimana diungkapkan oleh Eugene J. Webb dan Jerry R. Salancik (Luwi Iswara 2005: 67) berikut ini.

1. Observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita.
2. Proses wawancara.
3. Pencarian atau penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik.
4. Partisipasi dalam peristiwa.

Kiranya tulisan singkat tentang dasar-dasar jurnalistik di atas akan lebih membantu kita saat mengerjakan proses kreatif kita dalam penulisan jurnalistik.

disadur dari : http://pelitaku.sabda.org/dasar_dasar_jurnalistik

Tuesday, February 2, 2010

Bluetooth Lenyap, Wi-Fi Jadi Penguasa Jalur Koneksi


Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.

Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.

wifi

Kini telah hadir sebuah spesifikasi Wi-Fi terbaru yang memudahkan device wireless menemukan dan terkoneksi satu dengan yang lainnya tanpa menggunakan sebuah router. Wi-Fi baru itu dinamakan Wi-Fi Direct, yang diumumkan Rabu (15/10) oleh Wi-Fi Alliance, group industry yang mempromosikan teknoloogi tersebut. Dengan adanya kemudahan koneksi ke berbagai device secara langsung satu sama lain menggunakan Wi-Fi, maka dapat ‘mempengaruhi posisi’ teknologi wireless lainnya, seperti Bluetooth.

Cara kerja Wi-Fi Direct dapat dimanfaatkan untuk ponsel, camera, printer, keyboard, computer, dan headphone untuk terkoneksi ke device Wi-Fi baik untuk per device atau multi device secara bersamaan. Wi-Fi Direct akan support transfer data Wi-Fi, dan device dapat terkoneksi dengan yang lain dalam jarak 100 meter. Keberadaan Wi-Fi Direct ini memiliki kemungkinan besar dapat menggeser dominasi Bluetooth, atau dapat mengeliminasi kebutuhan router Wi-Fi di beberapa tempat.

Wi-Fi Direct ini bekerja menggunakan access point Wi-Fi mini, dan tidak menggunakan router Wi-Fi. Dengan begitu, otomatis akan mengalihkan posisis Bluetooth, yang kini sudah luas dipakai untuk menyediakan koneksi peer-to-peer yang sama antar device, sebagai contoh koneksi headset ke music player dan ponsel. Sementara Wi-Fi Alliance berencana untuk mempublikasikan spesifikasi Wi-Fi Direct peer-to-peer tersebut segera dan akan membuat sertifikasi device untuk Wi-Fi Direct di tahun 2010.

dikutip dari http://www2.ilmci.com/?p=419#comments

Monday, February 1, 2010

Dalaman Tas Praktis


Gak Ribet dan Lucu

Fungsi tas branded bagi kaum wanita bukan sebagai pelengkap penampilan saja. Lebih dari itu, tas impor berfungsi sebagai tempat menyimpan berbagai barang kebutuhan. Meski begitu, tas impor harus disesuaikan dengan suasananya. Jika bagi Anda yang lebih sering berkegiatan di kantor, tas dengan potongan formil lebih diutamakan, kalau Anda yang sering having fun dan gaul dengan sahabat-sahabat, tas unik, simpel dan lucu menjadi pilihan.
Nah, pastinya bagi Anda yang memiliki koleksi tas yang banyak untuk segala macam suasana itu akan sulit untuk memindahkan segala macam must bring item seperti handphone, kosmetik, kacamata dan lain sebagainya.
Kini, bukan hanya tas saja yang menjadi tren tapi juga dalaman tas yang lucu dan gaya. Meski fungsinya sebagai dalaman tas dan menyimpan berbagai barang milik pribadi, tapi modelnya tetap cantik dan gaul.
“Meski hanya berfungsi sebagai dalaman tas, tapi modelnya tetap di desain dengan gaul dan cantik. Warnanya pun bervariasi seperti warna-warna polos hingga dalaman tas yang bercorak kotak-kotak dan bunga,” ujar Siti Ngumrotun, penjual Dalaman Tas di Botani Square kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Tas ini, lanjutnya merupakan tas kedua yang bisa Anda pindahkan ke tas lain dengan mudah. Sangat nyaman dan aman untuk menyimpan barang-barang penting setiap ganti tas yang berbeda tanpa khawatir ada barang-barang yang penting hilang atau ketinggalan di tas yang lainnya.
“Tinggal angkat dan letakkan di tas yang berbeda. Sangat simpel dan praktis untuk digunakan. Ada dua pilihan ukuran yang tersedia namun kami hanya menyediakan ukuran 20 x 30 cm,” ujarnya.
Kantongnya di desain dengan berbagai macam bentuk. Ada yang kecil untuk menyimpan benda-benda kecil seperti lipstick, pulpen, dan sisir. Ada pula yang berukuran besar untuk menyimpan kosmetik hingga benda seukuran buku.
“Tas lucu ini memang sedang tren. Tidak hanya dijual di sini saja, secara online pun banyak yang menjualnya karena tas ini dicari-cari oleh wanita yang pastinya memiliki tas jinjing,” tandas warga Ciawi itu.
Dalaman tas tersebut ditawarkan seharga Rp 60.000 untuk warna polos dan Rp 70.000 untuk yang bercorak.