Wednesday, February 27, 2008

RoadShow ABIASA

No Condom, No Service..

Road Show pencegahan HIV/AIDS

Kasus HIV/AIDS yang tercatat di Jawa Barat hingga September 2007 mencapai angka 3.019. Belum lagi yang tidak tercatat. Peringkat ini membawa Jawa Barat sebagai peringkat ketiga nasional setelah Papua dan Jakarta dalam kasus HIV/AIDS. Belum lagi data dari Dinas Kesehatan yang mengatakan bahwa Bogor merupakan kota kedua terbanyak di Jawa Barat setelah Cirebon.

Hal ini membawa Himpunan ABIASA (Himpunan kaum Gay) untuk mengadakan Road Show mencegah HIV/AIDS yang diadakan di beberapa kota. Bogor menjadi tempat persinggahan (24/2), minggu lalu. Selain Bogor, Road Show ini juga akan diadakan di Bekasi, Bandung, Sumedang dan beberapa kota di Jawa Barat lainnya.

Acara ini diadakan di GOR Padjajaran Bogor dari pukul 19.00 sampai 24.00. Menurut Ketua ABIASA, Mas Adit, acara ini memang ditujukan khusus untuk mencegah penularan HIV/AIDS di komunitasnya. Himpunan ini menjalankan program Behaviour Change Communication of HIV/AIDS for Community (program sosialisasi HIV/AIDS untuk merubah perilaku bagi komunitas) untuk mensukseskan acaranya.

Kebanyakan acara ini diisi dengan tarian-tarian yang dibawakan dancer Himpunan ABIASA. Tarian-tarian yang dibawakan kebanyakan tarian daerah kecuali pada akhir acara diisi dengan tarian kontemporer. Sesekali disela-sela acara, MC mengisinya dengan kuis dengan mengajak serta penonton yang kebanyakan adalah kaum Gay atau Homo.

Untuk acara utamanya, panitia sengaja menampilkan kehidupan kaum gay yang mempunyai kehidupan seks yang tidak sehat yang akhirnya terjerumus dalam lembah hitam HIV/AIDS kedalam sebuah film pendek atau berupa animasi untuk ilustrasi.

Walaupun acara ini bertujuan untuk hal yang positif yaitu mencegah HIV/AIDS di kalangan gay yang khusunya mahasiswa dan PSK, hal ini tidak didukung oleh semua kalangan. Tidak semua setuju akan hal ini. Beberapa mahasiswa yang ditanya pendapatnya tentang hal ini berkata, “ Kalau acara ini bertujuan untuk sex education, harusnya khalayak umum bisa menyaksikannya juga dong, tapi kalau kebanyakan yang gay saja, ini sama aja membenarkan kaum gay itu sendiri .”, ujar Icha mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Bogor.

Lain Icha, lain pula Roni. Pria gay yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Bogor ini memang setuju dengan Road Show ABIASA. “ Acara kayak gini sih harusnya sering-serig diadain biar semua save kalo mau ML pake kondom dulu. Daripada menyesal kemudian! Yang rugi kan kita juga.”

Berbicara tentang kaum transeksual ini memang tidak ada habisnya. Ada yang bilang kaum gay lebih beresiko tinggi tertular penyakit ini. Tapi itu tak benar. Siapa saja bisa tertular. Mulai dari bayi sampai orang tua. Tergantung penularannya. Dari mulai menggunakan jarum suntik secara bergantian, bekas pakai dan tidak steril. Juga ada karena sering berhubungan dengan gonta-ganti pasangan. Yang lebih kita tidak kira adalah penularan dari ibu ke bayi melalui proses hamil, melahirkan, dan menyusui.

Walaupun banyak cara oleh berbagai kalangan untuk mencegah meningkatnya Odha (Orang dengan HIV dan AIDS) khususnya dikalangan gay, tetap saja angkanya meningkat setiap tahun dengan mencengangkan. Salah satu yang bisa dilakukan adalah cara-cara seperti ini. Memberi penyuluhan seperti seminar-seminar akan pentingnya memakai kondom walaupun jatuhnya free sex.

Apalagi yang bisa dilakukan ketika semua (Gay -red)menutup mata, mulut dan telinga tentang kampanye no free sex? = YUNI

2 comments:

Anonymous said...

Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the TV de LCD, I hope you enjoy. The address is http://tv-lcd.blogspot.com. A hug.

zaenal77 said...

Hebat juga ya tingkat kepeduliannya lanjut terus ...........
saya ada info dari temen bahwa hiv dan hepatitis bisa disembuhkan dengan ionic silver,sekarang sudah masuk ke indonesia.
info bisa ke zaen17@yahoo.com atau 08999115095.

Zaen
Bogor