Wednesday, May 28, 2008

BBM naik mahasiswa ngirit

“BBM naik mahasiswa ngirit”

Kenaikan BBM beberapa hari lalu benar-benar menyusahkan masyarakat. Bukan hanya masyarakat yang berkeluarga saja tetapi juga para mahasiswa. Kebutuhan seperti ongkos dari kampus ke kos atau dari rumah tidak bias diabaikan. Belum lagi uang untuk laporan-laporan atau sekedar fotokopi diktat. Uang saku yang tidak ditambah membuat mahasiswa tercekat. Bagaimana ingin meminta tambahan uang saku, gaji orang tua saja belum mengalami kenaikan. Apa kita tidak malu untuk terus meminta kepada orang tua. Padahal dengan tenaga yang kita punya, minimal kita bisa ke tempat tujuan yang dapat ditempuh dengan jalan kaki.

Segala macam demo sudah dilakukan, tapi tetap saja tidak membuat pemerintah gentar atau tersentuh hatinya. Berbagai alasan yang dilontarkan membuat sebagian mahasiswa menerima keadaan ini dengan berbagai alasan pula. “Kalau pemerintah tidak menaikkan BBM, negara kita adalah penghasil minyak dengan harga terendah. Hal ini sangat berbahaya, karena Indonesia bisas dijadikan pangsa pasar gelap untuk penjualan minyak bumi ke luar negri oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.”, ungkap Nuki mahasiswa yang sekaligus bekerja di sebuah klinik di derah karawang.

Sebagai masyrakat Intelek, hanya satu solusi yang kita dapat lakukan untuk saat ini yaitu berhemat. Berhemat dalam arti memangkas pengeluaran yang tidak perlu dan melakukan penghematan secara maksimal.

“Pakai BBM seperlunya, kurangi niat jalan-jalan atau perlu kita nebeng aja sama temen.“, ujar Rizky mahasiswa Tekom Diploma IPB.

Hal senada juga dikatakan oleh temannya, Kiki, “Mengurangi pemakaian BBM, beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Intinya mengirit.”.

Bukannya kita sebagai mahasiswa tidak memihak kepada masyarakat kecil, tetapi hal inilah yang dapat kita lakukan sebagai wujud dari keprihatinan kita dengan dampak naiknya BBM. Daripada kita harus demo dengan cara yang anarkis, kita seharusnya bisa mencari solusi dengan pengetahuan yang kita punya sebagai mahasiswa. Bukankah hal ini lebih baik daripada tetap hura-hura dengan bepergian di waktu kuliah atau demo dengan cara yang anarkis tanpa memberi solusi kepada pemerintah. Yu2n_23

No comments: