Saturday, December 11, 2010

Sehat, Cepat, Hemat, Hebat!

Nugie Rajin Ngegowes Tikit Bike Friday

Tak banyak public figure yang mau berpanas-panas ria di jalanan. Apalagi harus beramah tamah dengan udara Jakarta yang kian tak bersahabat, penuh dengan polusi dari asap kendaraan. Tak heran, pertambahan mobil mewah di kota besar semakin tinggi. Berbeda dengan Agustinus Gusti Nugroho alias Nugie. Semakin hari, ia semakin gemar menggenjot sepedanya. Apalagi setelah ia memiliki Tikit Bike Friday, sepeda lipat alias folding bike. “Kereeeennnnn banget. haha.. pede abiiessss. Gue nggak lagi mengandalkan perpakiran motor buat nyimpen sepeda gw, jadi Tikit tinggal dilipet terus didorong. As simple as baby stroller,” ujar Nugie di blog pribadinya, http://nugietrilogy.blogdetik.com.
Begitu pula yang ia katakan di depan wartawan ketika ditemui di Rumah Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Rabu (8/12) kemarin. Ia memakai sepeda lipat kesayangannya itu di hampir semua kegiatan. “Hangout, meeting, sampe ngamen, gue juga pake Tikit. Sehat, hemat, cepat dan hebat. Ini salah satu cara yang mudah melakukan sesuatu untuk kelangsungan hidup di bumi,” ujarnya tegas.
Nugie bercerita, ia terkesima melihat sebuah lukisan di suatu tempat yang di dalamnya terdapat pemandangan Jakarta tempo dulu, dimana banyak sekali orang berlalu lalang di Jakarta dengan sepeda!
“Saya percaya, keadaan tersebut akan kembali terjadi di Jakarta. Someday, Jakarta as bicycle city. Tidak ada lagi macet, polusi udara, pohon dimana-mana dan hidup akan semakin indah,” paparnya.
foto dari blog nugie : http://nugietrilogy.blogdetik.com/

Tak hanya dengan bersepeda, kepedulian terhadap lingkungan hidup dan air untuk kehidupan bisa dilakukan siapa saja dan dimana saja. “Jika dari kecil kita diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya, sekarang kita harus ganti slogannya! Jangan buang sampah! Apalagi dengan adanya gerakan 3R, (Reduce, Reuse and Recycle), semakin mudah saja kita tidak usah buang sampah. Sebab sedikit tidaknya sampah yang kita buang akan berdampak kepada peresapan air di DAS maupun air tanah,” paparnya cerdas.
Begitu juga dengan adanya kesadaran atas sistem drainase di pemukiman. Ia bilang, masyarakat harus kembali kepada gaya hidup hijau atau green lifestyle. “Misalnya membuat biopori di halaman, menanam pohon, hemat air dan energy, saya rasa tak ada lagi masalah di sistem drainase kita. Semua itu harus dimulai dari diri sendiri,” pungkas pria kelahiran Jakarta, 31 Agustus 1971 itu.
Apakah Anda siap untuk menjadi Duta Kebaikan Alam? “Bagi saya, yang penting bukan orangnya, atau dutanya. Tapi yang terpenting adalah kerjanya apa. Selama itu untuk kebaikan bumi kita, kenapa tidak?” ujarnya lalu tersenyum.

No comments: