Wednesday, July 14, 2010

Ekstrovert vs Introvert


Ekstrovert dan Introvert adalah dua tipe karakter manusia. Jika ekstrovert terkesan lebih supel maka introvert terkesan lebih menutup diri. Selama ini kita sering terjebak dogma bahwa ekstrovert lebih baik dari pada introvert. Padahal kedua karakter ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Apa itu?

Beberapa bulan lalu saya menemukan sebuah teori yang menyebutkan bahwa ekstrovert dan introvert lebih merupakan sumber energi bagi manusia. Pribadi ekstrovert senang berada di tengah keramaian. Energinya terkumpul ketika berbicara dan berinteraksi dengan banyak orang. Ketika sedang berada di keramaian seorang ekstrovert seolah-olah juga sedang mengisi tenaganya (charging). Oleh karena itu jika seorang ekstrovert sedang stress maka dia akan cenderung memilih untuk berinteraksi dengan banyak temannya, entah itu pergi ke mall, nonton, atau sekedar jalan-jalan. Seorang ekstrovert tidak nyaman dengan suasana sepi. Suasana sepi bagi seorang ekstrovert malah akan membuatnya makin tertekan.

Introvert sebaliknya, bagi mereka keramaian membuat tenaga mereka cepat hilang. Oleh karena itu biasanya mereka hanya sekali-kali berinteraksi, kemudian diam. Ketika sedang stress, introvert lebih senang menyendiri atau hanya mau berbagi kepada satu atau dua orang yang mereka percaya. Bagi introvert suasana sepi adalah suasana yang nyaman dimana mereka bisa mengisi energi mereka. Selain itu, biasanya para introvert hanya berbicara seperlunya dan hanya berbicara mengenai apa yang memang ingin mereka bicarakan. Pada kadar yang tinggi orang introvert jika ditanya akan diam terlebih dahulu memikirkan apa yang akan mereka ucapkan, setelah itu baru mereka berbicara.

Sekedar informasi tambahan Menurut Carl Gustav Jung, orang-orang introvert adalah mereka yang terampil dalam melakukan perjalanan ke dunia dalam, yaitu diri mereka sendiri. Mereka selalu mencoba memahami diri mereka sendiri dengan melakukan banyak perenungan dan berkontemplasi. Pada akhirnya mereka menjadi orang yang memahami dirinya, berpendirian keras, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, dan mengetahui apa yang menjadi tujuan dalam hidupnya.


Ekstrovert, Introvert, and Relationship


Dalam hal hubungan pria dan wanita, seorang ekstrovert memiliki keuntungan tersendiri. Berkenalan dengan lawan jenis (approach) atau meminta no HP bukan perkara yang sulit bagi mereka. Namun dalam hal dating biasanya mereka memiliki kesulitan. Tipe ekstrovert biasanya lebih sulit untuk membina suatu hubungan personal yang lebih dalam dengan seseorang.

Introvert cenderung lebih sulit melakukan approach, tetapi dalam hal dating mereka lebih unggul karena mereka biasanya bisa membuat suatu hubungan personal yang lebih dalam. Di sinilah keunggulan seorang introvert. Ketika berinteraksi dengan seorang introvert arah pembicaraan akan lebih dalam, berbeda dengan ekstrovert yang lebih general.


Mengapa demikian?


Seorang introvert seringkali disibukkan dengan dirinya sendiri dan kurang peka terhadap lingkungannya. Pada akhirnya lingkungannya juga tidak dapat menerima seorang introvert dengan baik. Mereka tahu apa yg mereka mau namun sulit untuk mengkomunikasikannya kepada orang lain. Hal ini membuat orang introvert seringkali dicap sebagai orang aneh. Untuk mengerti pemikiran seorang introvert maka anda harus meluangkan waktu lebih banyak untuk berkomunikasi dengannya. Inilah mengapa ketika kita berbicara dengan seorang introvert maka kita akan diajak menuju pembicaraan yang lebih dalam.

Di lain pihak mereka yg ekstrovert terampil dalam melakukan perjalanan ke dunia luar. Mereka dengan leluasa dapat berinteraksi dengan banyak orang. Membuat orang lain terkagum-kagum dan menyukainya. Namun semua itu dilakukan dengan mengorbankan dirinya sendiri. Mereka sering terpaksa mengorbankan kepribadiannya sendiri agar dapat diterima oleh orang banyak. Pembicaraan seorang ekstovert juga biasanya general, artinya bersifat umum.

Dalam hal relationship, seorang (I) akan cenderung lebih cocok dengan orang (E). Sebaliknya, orang (E) akan lebih cocok dengan orang (I). Sekali lagi ini hanya kecendrungan. Tidak selamanya seperti itu. Disamping itu masih banyak faktor-faktor lain.

Introvert <-----------> Ekstrovert

Pertanyaan selanjutnya bisakah introvert berubah menjadi ekstrovert atau sebaliknya?
Jawabannya adalah bisa karena karakter tidak bersifat permanen namun dinamis, artinya dapat berubah sewaktu-waktu. Karakter kita dibentuk bukan oleh kita sendiri tapi oleh beberapa faktor seperti lingkungan, mood, teman, situasi sosial dll. Ketika sedang berada di keramaian seperti aktivitas organisasi atau reuni SMA kita sebaiknya menjadi seorang ekstrovert dengan segala kepintaran berinteraksinya. Ketika kita ingin mempunyai hubungan yang lebih dalam dengan seseorang maka jadilah introvert, hal ini dapat membuat orang menjadi lebih dekat dengan anda.

Namun untuk melakukannya tidak dapat sekaligus membutuhkan proses dan harus perlan-lahan. Dengan menyadari hal di atas adalah merupakan modal yang baik. Jika merasa sebagai seorang introvert cobalah untuk melakukan interaksi dengan banyak orang. Jika merasa sebagai ekstrovert maka cobalah untuk berinteraksi lebih dalam, one-on-one atau eye-to-eye dengan orang lain. Coba tahan nafsu anda untuk berbicara dan lebih banyak menjadi seorang pendengar. Pada awalnya hal ini akan terasa berat, tetapi lama kelamaan kita akan terbiasa untuk menyesuaikan karakter kita dengan lingkungan yang dibutuhkan. Sekali lagi ini bukan merupakan hal yang mudah. Saya sendiri masih belajar dan pada beberapa waktu khusus sering mengalami kesulitan melakukannya.

Kadar introvert dan ekstrovert masing-masing orang juga berbeda-beda. Ada yang tinggi ada yang rendah. Misalnya A dan B bisa saja sama-sama seorang introvert. Namun si A memiliki kadar introvert 55% sedangkan si B 70%. Semakin tinggi persentasenya maka sifat khas dari masing-masing tipe kepribadian itu akan semakin muncul dominan. Kadar tersebut bisa berubah seiring waktu.

Mengenai variabel lain yang mempengaruhi pribadi seseorang, seperti:

Sensing-Intuition

Thinking-Feeling, dan

Judging-Perceiving

Saya akan bahas di lain kesempatan.


Sekedar berbagi informasi saja. Jika ada yang ingin dikoreksi atau ditambahkan saya persilahkan :D

Sumber : http://dik2.posterous.com/kupas-tuntas-ekstrovert-introvert

No comments: