Friday, June 19, 2009

Pilih Caesar atau Normal?


Dewasa ini, semakin banyak saja para wanita hamil yang memilih melahirkan dengan cara bedah Caesar. Alasan mereka agar proses kelahiran tidak begitu terasa sakit dan lebih cepat. Apakah benar begitu? 

Kelahiran Caesar adalah proses kelahiran tidak normal yang dilakukan dengan cara menyayat perut bagian bawah hingga rahim. Menurut Dr. Judi Januadi Endjun, Sp. OG, Tuhan telah menciptakan jalan lahir yaitu melalui mulut rahim dan vagina. ”Segala sesuatu yang normal dan diberikan oleh Tuhan pasti lebih baik,” ujar Dr. Judi Januadi Endjun, Sp. OG.

Kelahiran melalui Caesar, tambahnya, hanya dilakukan apabila dari ibu yang mengandung janin tersebut memiliki penyakit yang menghalangi proses kelahiran normal. “Yang menghalangi proses kelahiran normal misalnya, faktor jalan lahir yang terganggu (terdapat tumor atau panggul sempit), dan faktor bayinya, apakah melintang atau terlalu besar (makrosemia). Kalau begitu keadaannya harus dilakukan Caesar,” papar dokter itu.

Mengenai wanita yang tidak memiliki masalah kehamilan, jalan kelahiran dengan operasi Caesar adalah keputusan pasien dan suaminya. “Kalau hasil pemeriksaan menunjukkan kondisinya sangat baik, dokter akan menyarankan persalinan normal. Namun, semua itu kembali lagi kepada pasien dan suaminya,” tegasnya.

Penilaian masyarakat yang menganggap bahwa Caesar sedikit merasakan sakit karena pengaruh obat bius, dokter Spesialis Obstetri Ginekologi itu mengatakan bahwa ketika efek obat bius itu habis dan pemulihan dari operasi Caesar dimulai, hal ini akan memerlukan waktu yang lebih lama dari melahirkan secara normal. Malah, dalam proses tersebut, juga memungkinkan si pasien mengalami pendarahan dan infeksi akibat luka sayatan.

Kelahiran anak pertama secara Caesar tak menutup kemungkinan si calon ibu melahirkan secara normal. ” Jika penyebab Caesar tak menetap (misalnya karena panggul sempit), jarak hamil lebih dari setahun dan tak terdapat gangguan atau masalah pada ibu dan janinnya juga bekas operasinya, ia bisa merencanakan kelahiran normal,” paparnya.

Namun, yang juga harus diperhatikan adalah jarak ideal antara kehamilan pertama dengan kehamilan kedua, sebaiknya antara anak pertama dan kehamilan kedua haruslah berjarak antara dua sampai empat tahun. Ia juga mengatakan bahwa wanita yang sudah pernah melahirkan tiga kali secara Caesar karena indikasi kesehatan yang tidak memungkinkan melahirkan normal, maka wanita tersebut ttdak diperkenankan untuk hamil lagi.

Secara psikologi pun, perbedaan dampak bagi ibu dan bayi yang lahir secara normal dan Caesar sangat terlihat. ”Wanita yang melahirkan normal dapat langsung menggendong dan menyusui bayinya dengan ASI eksklusif sehingga hubungan ibu dan anak menjadi dekat. Sementara yang melahirkan caesar, harus menunggu kondisinya pulih dulu (sekitar 6-8 jam setelah operasi),” pungkasnya.

No comments: