Sunday, May 10, 2009

Hari Raya Tri Suci Waisak 2553 BE


Eling dan Intropeksi Diri

Vihara Dhanagun mengadakan perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2553 BE kemarin (9/5) di halaman Vihara Dhanagun yang berlokasi di jalan Suryakencana no.1. Hal yang kontras terlihat pada peringatan Waisak kali ini adalah lokasi sembahyang yang berbeda. Tahun lalu, Waisak diadakan di ruang Dharmasala lantai dua Vihara Dhanagun. “Umat semakin banyak sehingga ruang Dharmasala tidak dapat menampung kapasitas umat yang semakin banyak dari tahun ke tahun. Dilaksanakan di halaman Vihara juga bermaksud agar umat yang sembahyang bisa langsung ikut dalam peringatan ini sehingga umat yang ikut bersembahyang juga semakin banyak,” ujar Sigit Sunarjadi Rusly, Ketua Persamuan Umat kepada Jurnal Bogor kemarin.
Pada pukul 10.00 wib kemarin, acara pertama yang dilakukan sebagai rangkaian acara Trisuci Waisak adalah Pradakhsina (Jayamanggalagatha) yaitu prosesi ritual mengelilingi benda yang dianggap suci yakni penghormatan kepada Budha dan leluhur dengan mengitari vihara searah jarum jam sebanyak tiga kali. Sembari mengitari vihara, para umat pun membaca mantera, doa, dan puji-pujian untuk sang Budha sambil membawa bunga sedap malam sampai pada rangkaian acara Waisak selanjutnya. “Bunga tersebut melambangkan kehidupan manusia. Manusia ibarat bunga yang umurnya tidak akan lama. Oleh karena itu, manusia juga diajarkan untuk “eling”akan segala perbuatan yang telah ia perbuat dalam kehidupannya,”papar pria yang juga menjabat sebagai sekretaris yayasan Dhanagun itu.
Ditambahkannya, bunga tersebut juga membantu umat dalam melakukan meditasi (Renungan Wisak). “Sewaktu meditasi, bunga tersebut dapat membantu ketenangan dalam meditasi karena harumnya dapat mententramkan jiwa sehingga prinsip Trisuci Waisak dapat diambil hikmahnya oleh setiap umat,” cerita pria yang aktif memimpin acara kebaktian agama Budha tersebut.
Waisak tahun ini dipimpin dan diisi ceramahnya oleh Y.M Bhikkhsu Dhammaphala (Suhu Kova) yang datang dari Jakarta. Beliau memimpin acara peringatan Waisak 2553 BE tahun 2009 ini dengan khidmat dan teratur. Terlihat dengan para umat yang begitu khusyuk menjalani setiap acara apalagi sewaktu melakukan meditasi. “Meditasi dilakukan pada detik-detik Waisak yang tahun ini jatuh pada 11.01.10 wib. Saya dengar dari beberapa cerita bahwa setiap umat akan merasakan hal yang berbeda. Mereka juga sekaligus menyerap kekutaan yang ada pada saat detik-detik Waisak itu berlangsung,” ungkapnya.
Selain itu, Sigit juga menambahkan bahwa prinsip perayaan Waisak sama saja namun yang harus diingat adalah para umat harus mempelajari ajaran Budah dengan benar dan melaksanakan ajaran tersebut dengan benar pula. “Semoga jika kita melakukan hal itu semua, kehidupan kita akan jadi lebih baik untuk kedepannya,”pungkasnya.

No comments: